Sebuah Cerita di Akhirat






Once upon a time di akhirat, Tuhan menyelenggarakan sayembara kepada kedua kubu penghuni surga dan penghuni neraka. Sayembaranya adalah “Lomba proyek pembangunan jembatan yang menghubungkan antara surga dan neraka dalam kurun waktu 30 hari”. Yang dianggap memenangkan sayembara adalah siapa dia antara dua kubu tersebut yang mampu menyelesaikan pembangunan jembatan yang lebih cepat.
Hari demi hari pun berlalu sampai akhirnya di luar dugaan pada hari ke 25 salah satu kubu telah berhasil menyelesaikan jembatannya, sedangkan kubu lain masih terpaku di angka penyelesaian jembatan yang tidak lebih dari 30%.


Walhasil, coba tebak sapa yang mampu memenangkan lomba tersebut? Apakah penghuni surga atau penghuni neraka kah yang memenangkannya?
Yup, anda benar… Penghuni neraka lah yang memenangkan proyek pembangunan jembatan tersebut. Apa sebab kok penghuni neraka bisa begitu mutlak dan cepat mengalahkan penghuni surga?
Fakta pun ditemukan :
Ternyata di kubu penghuni neraka terdapat orang-orang penting dan sangat “professional di bidangnya” yaitu sebagai berikut :
Para pejabat tinggi yang biasa memberikan izin pendirian proyek, sehingga menjadikan proyek pembangunan jembatan tersebut cepat bisa dilaksanakan.
Para pengacara hebat, sehingga proyek tersebut mudah pengurusan maupun pertanggungjawaban secara legal.
Para kontraktor besar, yaitu para kontraktor besar yang biasa mainin tender dan ngurangin kualitas, sehingga jembatan itu bisa begitu cepat dibuat.
Para pimpinan proyek, bendahara, dan admin keuangan. Mereka terbiasa kongkalikong dengan kontraktor mengenai proyek dan memainkan administrasi pertanggungjawabannya.
Para “security kampungan” yang biasa mengamankan proyek melalui jatah “tips keamanan” sehingga proyek pembangunan jembatan tersebut aman dan lancar untuk dilaksanakan.

Sedangkan apa yang terjadi dengan kubu surga? ternyata para penghuni surga hanyalah terdapat orang-orang biasa.
Di sana hanya terdapat guru ngaji yang kehidupannya ditopang dari berjualan gorengan keliling tanpa terpikirkan untuk menjadi insinyur teknik sipil.
Para penjaga musholla yang penghasilannya hanya dari menyemir sepatu yang tidak pernah belajar bagaimana membangun jembatan.
Para pegawai biasa yang hidupnya di dunia selalu pas2an, ditekan atasan, tidak diberi jabatan dan diasingkan karena tidak mau berbuat curang.
Para syuhada yang menjual nyawanya untuk membela kebenaran, bukan ditukar hanya dengan recehan rupiah.
Dan orang-orang biasa lainnya yang selalu besyukur atas semua yang ada padanya dan tak pernah lalai menjalankan perintahNya.
Astaghfirullah….mari kita renungkan dan mohon ampun atas kesalahan kita selama ini.

sumber :http://www.riencha.com/sebuah-cerita-di-akhirat

1 coment:

adib from kompinter on 20 Juni, 2010 mengatakan...

wa jadi ngeri ni kalo inget ma kematian

Posting Komentar

Blog ku Dofollow para sobat, jadi silahkan berkomentar di blog ku untuk dapat backlink ^^ U Comment I Follow,
Ingat : NO SPAM ! , NO PORN !
Bagi yang tidak mempunyai blog, masukkan nama serta link profil facebook anda...